Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh dinas kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yaitu dengan menargetkan SPM di puskesmas 100%, kebijakan usia produktif untuk melakukan skrining didukung oleh kebijakan pelayanan BPJS yang mewajibkan peserta untuk melakukan skrining PTM, membentuk posbindu dan berbagai upaya lainya untuk menurunkan penyakit tidak menular di DIY. 

Puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan primer memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok usia produktif. Namun, terdapat capaian SPM yang belum optimal dalam pelayanan kesehatan untuk kelompok usia produktif. salah satu tantangan yang dihadapi adalah belum meratanya pelayanan skrining usia produktif terutama pada kelompok laki-laki kecenderungan bapak (laki-laki) yang lebih sedikit mengikuti kegiatan yang diadakan oleh puskesmas termasuk skrining kesehatan.

Dalam konteks keluarga, tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku seorang ayah memiliki dampak besar terhadap perilaku dan kebiasaan keluarga secara keseluruhan. Ketika seorang ayah menunjukkan komitmen dan kesadaran terhadap kesehatan pribadi, bukan hanya dirinya sendiri yang akan merasakan manfaat, tetapi seluruh keluarga juga akan terdampak secara positif. 

Salah satu langkah strategis yang dilakukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan adalah melibatkan ayah dalam kegiatan Posyandu, tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai kader penggerak. 

Inovasi Pos Indah Ayah Alitan diharapkan dapat memberikan solusi terhadap peningkatan capaian layanan kesehatan usia produktif, memberikan wadah bagi peserta kelompok usia produktif laki-laki agar bisa mengakses pelayanan kesehatan. Dengan melibatkan peran aktif kelompok usia produktif laki-laki di dalam Pos Indah diharapkan partisipasi kelompok usia produktif laki-laki dalam layanan kesehatan dan skrining  dapat meningkat, sehingga capaian SPM di UPTD Puskesmas Pandak II meningkat, masalah kesehatan penyakit tidak menular dapat dikendalikan  dengan lebih efektif, dan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

writer : Desi Setyowati, S.KM.