Sistem Pemantauan Status Gigi Dan Mulut Oleh Kader (Si Pasta Gold) 

Dalam Upaya Peningkatkan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut

Anak  Di Sekolah Dasar Gunturan Wilayah Kerja

UPT Puskesmas Pandak II Kabupaten Bantul

 

RINGKASAN SINGKAT

Masa sekolah adalah periode yang paling rentan terjadi kerusakan gigi. Anak sekolah dasar masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi. Kesadaran terhadap kebersihan mulut pada anak-anak sangat rendah, umumnya pada anak usia sekolah 6-12 tahun kurang mengetahui dan mengerti tentang cara memelihara kebersihan mulut.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 diperoleh hasil prevalensi karies penduduk di Indonesia sebesar 72,6%, penduduk bermasalah gigi dan mulut menerima perawatan dan pengobatan sebesar 31,1% serta kecenderungan indek DMF-T 4,5. Data Riskesdas 2013 menunjukkan pula DMF-T pada anak usia 12 tahun sebesar 1,38, sedangkan WHO mengharapkan Global Goals for Oral Health 2020, target Decay, Missing, Filled-Teeth ( DMF-T) pada anak usia 12 tahun < 1. 

Peran puskesmas sebagai fasilitator aktif tidak cukup, peran sekolah sebagai Pembina Usaha Kesehatan sekolah (UKS) perlu diaktifkan dan yang penting peran orang tua siswa di rumah sebagai pintu utama untuk meningkatkan kesadaran siswa bahwa kebiasaan menyikat gigi secara benar dicontohkan oleh orang tua mereka dan menjadi kebiasaan di dalam keluarga. 

Strategi pemberdayaan masyarakat yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat. Salah satu diantaranya dengan pemberdayaan kader kesehatan gigi.

UPT Puskesmas Pandak II merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Bantul yang wilayah kerjanya meliputi 17 TK, 10 SD dan 1 SMP dengan misi mendorong kemandirian hidup sehat, menggerakkan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan. Hasil kegiatan UKGS tahun 2014 rata – rata kondisi siswa Sekolah Dasar di wilayah Puskesmas Pandak II dengan angka kebersihan gigi dan mulut 4,6 dalam kriteria buruk, angka karies gigi susu sebesar 2,9, angka karies gigi dewasa mencapai 0,43 dengan prevalensi karies gigi 43,48%, gigi persistensi yang tertangani baru 25% dan jumlah siswa yang dirujuk mendapat perawatan sebesar 30%.

Sekolah Dasar Gunturan merupakan salah satu sekolah binaan dari Puskesmas Pandak II yang berada di Dusun Gunturan. Hasil pemeriksaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Sekolah Dasar Gunturan tahun 2014 adalah angka kebersihan gigi dan mulut 3,7 dalam  kriteria buruk, angka karies gigi susu sebesar 2, angka karies gigi dewasa mencapai 0,42 dengan prevalensi karies gigi 42%, gigi persistensi yang tertangani baru 28 % dan jumlah siswa yang dirujuk mendapat perawatan sebesar 30%.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada dibuat inovasi yaitu dengan melibatkan dan  memberdayakan orang tua sebagai kader kesehatan gigi untuk melakukan pemantauan status gigi dan mulut siswa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar dalam program Sistem Pemantauan Status Gigi dan Mulut Oleh Kader (SI PASTA GOLD). Kegiatan inovasi “SI PASTA GOLD” berkolaborasi dengan programer promkes, UKS , Gizi dan Sanitarian. Kegiatannya meliputi membimbing cuci tangan pakai sabun, mengecek bekal siswa, mendampingi anak gosok gigi di sekolah secara bergiliran, pemeriksaan sederhana untuk mengetahui kelainan dan keluhan, merujuk siswa yang mempunyai keluhan dan kelainan gigi dan mulut, memberikan penyuluhan ke orang tua murid pada saat penerimaan raport.

Berkas

Nama Berkas Tanggal Unggah
SINOVIK-SI-PASTA-GOLD.pdf 23 Agustus 2022 12:38